Pematang Kuyung Atas dan Air Terjun Tanggang – Kelumbayan


Berbekal sepeda motor untuk kesekian kali, kami mencoba menelusuri suatu dusun di kecamatan Kelumbayan.  Berangkat dari Kiluan menuju dusun Pematang Kuyung Atas.  Satu pemukiman di kaki gunung Tanggang. 30 menit dari teluk Kiluan.

Sesaat memasuki kampung, yang pertama tercium adalah aroma cengkeh seantero kampung.  Panas terik hari itu membuat kami berteduh sejenak di depan rumah kayu Bapak Sumito sambil menunggu kawan-kawan lain. Tujuan kami adalah air terjun Tanggang setelah sehari sebelumnya menghadiri penanaman bakau dan acara lainnya dalam rangka “Tahun Kehutanan Internasional 2011” yang dipusatkan di teluk Kiluan.

Jam menunjukkan pukul 11:05 saya mulai mendatangi beberapa rumah di sekitar rumah pak Sumito. Siapa tahu ada yang bisa diajak mengobrol. Tak banyak yang bisa dijumpai, hanya beberapa ibu-ibu dengan anak dan cucunya.

Beberapa menit kemudian setelah menghabiskan segelas kopi tubruk, kami menuju air terjun Tanggang. Tak banyak mengeluarkan kamera, membawa badan saja rasanya sudah capek mendaki dan menuruni bebukitan di kaki gunung. Masalah umur sepertinya 😀

Butuh satu jam untuk sampai di air terjun.  Kelelahan.  Tergoda merasakan dinginnya  air, saya memasukkan kamera dan memilih untuk berenang saja 😀

Tak banyak yang foto dalam trip hari  itu (30/10/2011).  Lain kali akan kemari lagi.

Pematang Kuyung Atas

Pematang Kuyung Atas banyak ditanami cengkeh

Cengkeh

Cengkeh sebelum dipetik

Jemur cengkeh

Cengkeh yang dijemur

Ibu dan anak

Seorang ibu dan anak perempuannya

Warung

Warung Pematang Kuyung

Kopi donat

Suguhan ala kampung, kopi dan donat. Tetap nikmat untuk dihabiskan.

Jam dindingnya telat beberapa menit 🙂

jemur cengkeh 2

Petani cengkeh gunung Tanggang, menuju air terjun Tanggang.

Petani Cengkeh

Sudah lebih dari 10 tahun kakek ini memetik cengkeh.

Nama dan umur tak sempat saya tanya. Tersenyum malu saat saya mendekat dan mengarahkan kamera ke mukanya. Kakek ini tetap tersenyum dalam tua, lelah dan rutinitas hariannya.  Senang dan ora usah neko-neko, katanya.

– – –

Catatan:

  • sekitar 80 km dari pusat kota Bandar Lampung
  • Aman
  • Jalan banyak rusak di 25 km terakhir
  • Terjangkau dengan motor dan mobil (Pematang Kutung Atas)
  • Hindari saat (musim) hujan
  • Score 7  (score 1 susah dituju dan kemungkinan besar nyasar – score 10 mudah dicapai)
  • Bisa pergi pagi sekali dan pulang sore malam
  • Direkomendasikan untuk yang hobi trekking dan fotografi  (human interest, budaya)

9 thoughts on “Pematang Kuyung Atas dan Air Terjun Tanggang – Kelumbayan

  1. Ini desa penghasil cengkeh ya Mas Yopie..Duh senang melihat foto2mu. Tak hanya objeknya tapi juga tekniknya..Suatu hari nanti aku akan seperti ini hehehe…Wish me luck.

    Mas ngomong2 blogmu ini kurang blog walking..Ayo gaulnya ditingkatkan jangan di twitter saja. Isi blog bagus kok gak banyak yg tahu. Lagi pula sekalian promosi daerah Lampung pan 🙂

  2. wah… bagus blognya sangat mewakili lampung… kapan2 kalo trip bisa ajak2 nih om… saya sebagai putra daerah lampung … referensi wisata lampung masih sedikit

Leave a comment